Sabtu, 23 Desember 2017

Pertamina: Stok Elpiji Di Bali Melimpah

Sabtu, 9 Desember 2017 11:20 WIB


Denpasar (Antara Bali) - PT Pertamina (Persero) menyebutkan stok elpiji ukuran 3 kilogram di Provinsi Bali aman, bahkan melimpah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru.

"Kami fokus untuk pasokan elpiji dan mengerahkan tenaga memastikan elpiji tersedia," kata Manajer Komunikasi dan CSR Pertamina Wilayah Pemasaran Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Rifky Rakhman, saat dihubungi dari Denpasar, Sabtu.

Menurut Rifky, rata-rata konsumsi harian elpiji 3 kilogram di Bali sebanyak 624 metrik ton dan pihaknya telah menyalurkan 654 metrik ton per hari pada Desember 2017 atau mengalami peningkatan lebih dari 4 persen.

Selain menambah pasokan elpiji di sejumlah daerah termasuk Bali, Pertamina juga melakukan pengecekan langsung ke lapangan serta menggelar operasi pasar murah di beberapa daerah.

Hasil pantauan tim Pertamina di lapangan, kata dia, harga eceran tertinggi (HET) masih terkendali dengan rata-rata harga di pangkalan sebesar Rp14.500 per tabung.

Rifky menambahkan pada November 2017, konsumsi elpiji melon di Bali mengalami penurunan sekitar 5 persen dari rata-rata konsumsi harian normal.

Menurut dia, penurunan konsumsi tidak lepas dari perkembangan erupsi Gunung Agung yang mengakibatkan turunnya kondisi perekonomian di wilayah setempat.

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), pihaknya telah menyalurkan bantuan pasokan elpiji 12 kilogram ke posko-posko pengungsian yang berada di GOR Swecapura Klungkung, Lapangan Ulakan, Manggis, Rendang di Kabupaten Karangasem dan Posko Les, Tembok serta Sambirenteng di Kabupaten Buleleng. (*)

sumber : https://bali.antaranews.com/berita/123482/pertamina-stok-elpiji-di-bali-melimpah

Selasa, 05 Desember 2017

Ikut jual elpiji, PT Vivo klaim harga akan lebih murah dari Pertamina

Merdeka.com - Corporate Communication PT Vivo Energi Indonesia Maldi Aljufrie menyatakan pihaknya akan menjual elpiji kepada masyarakat luas setelah muncul dengan proyek SPBU-nya. Nantinya, elpiji tersebut akan dijual dengan harga yang lebih murah dibanding elpiji milik PT Pertamina.
"Melalui afiliasi atau anak usaha PT Vivo Energy yaitu PT Sierra Nusa Gas akan menjual LPG di kawasan awal yaitu Jawa bagian Timur," kata Maldi Aljufrie di Jakarta seperti dikutip Antara, Jumat (24/11).
Elpiji milik Vivo akan dinamakan Nusagas berwarna tabung jingga, dengan ukuran 4,5 Kg seharga Rp 25.500 per tabung, ukuran 8 kg senilai Rp 56.000, kemudian ukuran 15 kg dijual Rp 110.000. Sedangkan pada ukuran tabung 60 kg akan diberikan nominal harga Rp 460.000.
Menurutnya, produk Nusagas tersebut telah melalui uji tabung serta keamanan berkali-kali. Tingkat panas yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang baik. "Harga tersebut merupakan harga akhir, atau harga yang ditawarkan kepada konsumen," imbuhnya.
Dia menambahkan, harga-harga yang ditawarkan lebih murah dibandingkan dengan milik Pertamina. Di mana elpiji ukuran 3 kg Pertamina memiliki harga kisaran Rp 15.500, dengan kategori subsidi. Sementara, elpiji Pertamina ukuran 12 kg harga di tingkat agen di pulau Jawa adalah pada angka Rp 129.000, sedangkan jenis Nusagas yang mendekati adalah ukuran 15 kg.
Nusagas direncanakan akan diluncurkan sebelum akhir tahun. Namun, baru bisa dijual pada triwulan pertama 2018, atau awal Januari 2018 sebab masih terkendala dalam administrasi. [azz]

sumber : https://www.merdeka.com/uang/ikut-jual-elpiji-pt-vivo-klaim-harga-akan-lebih-murah-dari-pertamina.html