Selasa, 15 September 2015

Harga Gas Elpiji 12 Kg Pertamina Lebih Murah dari Swasta

JAKARTA - Harga gas Elpiji nonsubsidi 12 kilogram (kg) yang dijual PT Pertamina (Persero) masih jauh lebih murah dari yang dijual perusahaan swasta. Padahal, konsumen Elpiji 12 kg ini pada dasarnya adalah golongan menengah ke atas dan hanya sekitar 10 persen dari konsumen Elpiji secara umum. Di tengah fluktuatifnya harga minyak dunia dan disaat harga minyak dunia yang sedang turun dalam beberapa minggu terakhir, ternyata Pertamina menjual Elpiji 12 kg dengan harga sekitar Rp12.900 per kg.
Sementara badan usaha niaga Elpiji swasta seperti (blue gas) yang menjual Elpiji non subsidi dalam tabung 5 kg, menjualnya dengan harga sekira Rp20.900 per kg.
Pengamat Energi Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakari menyayangkan sikap pemerintah dan Pertamina yang menjual Elpiji 12 kg dengan harga yang jauh lebih murah dari yang dijual perusahaan swasta.
"Dengan Pertamina menjual dengan harga yang ternyata sangat murah dibanding swasta, ini terkesan lebih ke memonopoli perdagangan Elpiji. Sedangkan pihak swasta Blue Gas, menjual dengan harga Rp20.900 per kilonya. Sementara Pertamina masih menjual dengan harga Rp12.900 per kilonya," ujar Sofyano di Jakarta, Kamis (20/8/2015).
Menurutnya, Pemerintah harus menaruh perhatian penuh terhadap hal ini. Sebab, penetapan harga ini justru memiliki potensi opportunity loss yang besar dan ini berdampak pada kesehatan BUMN itu sendiri.
"Artinya ada kesengajaan untuk tidak menyehatkan BUMN. Secara UU perseroan, BUMN kan diharuskan meraup untung," paparnya.
Ia menegaskan, dengan obral harga Elpiji 12 kg tersebut tentu saja pihak swasta tidak akan mampu bersaing dengan BUMN. Jika harga jual Pertamina dikaitkan dengan keberadaan Pertamina sebagai BUMN yang punya fungsi sosial, rasanya ini juga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
"Contoh, BUMN Garuda Indonesia, selama ini menjual tiket penerbangannya rata-rata di atas harga jual tiket penerbangan pihak swasta kok. Jadi sudah pantas masyarakat golongan mampu di negeri ini berterimakasih kepada BUMN Pertamina karena sudah menjual Elpiji 12 kg kepada mereka dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang yang dijual badan usaha swasta," tutupnya.

Sumber :  http://economy.okezone.com/read/2015/08/20/19/1199544/harga-gas-elpiji-12-kg-pertamina-lebih-murah-dari-swasta

Pertamina Siapkan Elpiji Ukuran Baru

JAKARTA - Dirut PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengaku, tengah mempersiapkan elpiji dengan ukuran baru. Peluncuran tabung elpiji dengan berat baru ini masih dipersiapkan infrastrukturnya.
Dwi menuturkan, nantinya elpiji dengan muatan baru ini sebagai upaya memberikan pilihan kepada masyarakat. Saat ini, untuk elpiji Pertamina baru menyediakan ukuran 3 kilogram (kg) dan ukuran 12 kg.
"Kita sedang pelajari agar ada pilihan yang lebih banyak bagi masyarakat jadi itu salah satu yang kita pikirkan. Sekarang ini sedang kita siapkan berbagai hal infrastrukturnya sehingga nantinya kalau memang ini akan kita launching jangan sampai ada image yang tidak benar," kata Dwi di Kantornya, Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Mengenai berat atau kapasitas elpiji baru ini, Dwi mengaku masih mengkaji kapasitas yang benar-benar bisa dinikmati oleh masyarakat. Sedangkan waktu peluncuran, Dwi menuturkan, Pertamina saat ini tengah fokus mempersiapkan infrastrukturnya.
"Infrastruktur harus kita siapkan dulu misalnya kan tabungnya harus kita siapkan kan gitu. Nanti kalau persiapannya sudah oke baru kita sampaikan," tandasnya.


Sumber :  http://economy.okezone.com/read/2015/09/09/19/1211213/pertamina-siapkan-elpiji-ukuran-baru

Elpiji 5,5 Kg Sasar Penghuni Apartemen

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) tengah memfinalisasikan gas elpiji dengan ukuran baru, yaitu sebesar 5,5 kilogram (kg). Finalisasi tersebut dilakukan agar pada saat peluncuran masyarakat benar-benar mengetahui ukuran baru gas yang dijual Pertamina.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, sasaran penjualan gas elpiji ukuran 5,5 kg ini lebih kepada para penghuni apartmen.

"Pertama kami ingin jelas untuk penghuni apartemen yang tidak ada jaringan pipa gas. Kalo bawa 12 kg berat, 3 kg bukan kelasnya," kata Bambang di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (11/9/2015).

Bambang melanjutkan, penjualan gas Elpiji ukuran 5,5 kg ini juga sebagai alternatif penggunaan bagi masyarakat yang agak mampu beralih dari pemakaian gas Elpiji 3 kg.

"Ini pesaing kami jual 5,5 kilo blue gas kan mahal. Ini untuk narik yang 3 kg yang agak mampu. Karena bicara pasarnya," tambahnya.

Mengenai pemasarannya, Bambang menuturkan, gas elpiji ukuran baru ini akan diterapkan seperti penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru atau Pertalite. Yang mengusung konsep tidak mesti untung besar.
"Di kota besar dulu selain Jakarta, kasih saya waktu dulu," tandasnya.



Sumber :  http://economy.okezone.com/read/2015/09/11/19/1212453/elpiji-5-5-kg-sasar-penghuni-apartemen

Pertamina segera luncurkan elpiji 5,5 kilogram seharga Rp 80 ribu

PT Pertamina (Persero) bakal segera meluncurkan elpiji 5,5 kilogram. Rencananya, elpiji nonsubsidi itu dijual Rp 80 ribu per tabung.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang, Jakarta, Jumat (11/9).
"Sabar dulu lah, tunggu bulan depan. Nanti kan juga diumumkan. Yang pasti minggu depan kami akan keluarkan," ujarnya.

Saat ini, Pertamina masih melakukan survei fisik produk terbaru tersebut. Semisal, pilihan warna atau bentuk tabung yang bisa diterima masyarakat.
"Saya lagi survey, dari segi logo, orang itu senangnya logo apa? Terus warna, ada 3 pilihan fuschia, oranye atau purple. Itu masih survei, terus bentuk tabungnya, mau sedikit ramping atau gemuk. Ya kita coba nanti interaksi sama customer di lapangan," katanya.
Pastinya, lanjut Ahmad, target pasar elpiji 5,5 kilogram adalah masyarakat menengah.
"Ini lucu ya, ternyata pilihan male dan female itu berbeda. Tapi karena sasaran kita itu adalah ibu-ibu, jadi kami utamakan ke tiga warna tadi."


Sumber :  http://www.merdeka.com/uang/pertamina-segera-luncurkan-elpiji-55-kilogram-seharga-rp-80-ribu.html