Sabtu, 24 Oktober 2015

23% Konsumen Elpiji 3 Kg Bakal Geser ke Tabung 5,5 Kg                                                                            Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina menargetkan akan ada tren pengurangan konsumsi elpiji bersubsidi 3 Kilo gram (Kg) karena adanya varian baru elpiji Bright Gas 5.5 Kilo gram (Kg). Penurunan konsumsi ditargetkan mencapai 23 persen 

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, dengan diluncurkannya varian baru elpiji Bright Gas 5.5 Kg, masyarakat mampu yang menggunakan elpiji bersubsidi 3 Kg dapat beralih ke elpiji baru tersebut.
"Kita harapakan dengan adanya produk ini akan pindah, kami mengeset harga 5,5 kg ini sangat terjangkau," kata Bambang, disela-sela peluncuran Bright Gas 5,5kg di Jakarta, Jumat (23/10/2015).
Bambang menambahkan pengurangan konsumsi elpiji tersebut bisa lebih dari 23 persen. Hal ini seperti varian baru Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite yang mampu merebut pasar premium sebanyak 13 persen.
"Kami berharap bisa memindahkan 2 sampai 3 tahun ke depan memindahkan 23 persen elpiji. Ini sama Pertalite 4.000 kiloliter per hari dijual di 1.200 SPBU," paparnya.
Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) telah resmi meluncurkan Bright Gas dalam kemasan baru berukuran 5,5 Kilo gram (Kg) dengan harga jual promo di SPBU dan modern outlet sebesar Rp 66 ribu per tabung.
Peluncuran Bright Gas 5.5 kg akan menjadi solusi yang cocok bagi keluarga konsumen yang membutuhkan kemasan lebih ringan dan praktis, serta dengan harga yang sangat terjangkau.
" Wanita karier, ibu rumah tangga yang dinamis atau keluarga kecil maupun penghuni apartemen yang memiliki kebiasaan memasak dalam frekuensi yang lebih sedikit merupakan target konsumen Bright Gas 5,5kg,” pungkasnya. (Pew/Zul).                                                                                                   

Sumber : http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fm.liputan6.com%2Fbisnis%2Fread%2F2347802%2F23-konsumen-elpiji-3-kg-bakal-geser-ke-tabung-55-kg%3Futm_campaign%3DFBbisnis%26utm_medium%3DPost%26utm_source%3DFB&h=EAQGSoya5AQFRnqLBVldDVpLWw2aqPcYp9hdnurLZK4IRTw&enc=AZPbMgHh-ec4QRDowdXfFk7ZyaT-saS_PPmcvgRuHD5PQoS3tyLTWBIqfQQ_NzUdI_xahWRCPSgd6PNVV75cVLsrnFZTBCnbkrR0lyVXPJXGfxaGJbTQiYEQF0F-78lQfk7ZSnYkGTucarPpisJo4koM_b_H8Em1wEj2qrisl_niLBpvRj2DYQwGGgg-F0PaH5AIyQIxQOYu-6sLqPQg62ug&s=1

Selasa, 15 September 2015

Harga Gas Elpiji 12 Kg Pertamina Lebih Murah dari Swasta

JAKARTA - Harga gas Elpiji nonsubsidi 12 kilogram (kg) yang dijual PT Pertamina (Persero) masih jauh lebih murah dari yang dijual perusahaan swasta. Padahal, konsumen Elpiji 12 kg ini pada dasarnya adalah golongan menengah ke atas dan hanya sekitar 10 persen dari konsumen Elpiji secara umum. Di tengah fluktuatifnya harga minyak dunia dan disaat harga minyak dunia yang sedang turun dalam beberapa minggu terakhir, ternyata Pertamina menjual Elpiji 12 kg dengan harga sekitar Rp12.900 per kg.
Sementara badan usaha niaga Elpiji swasta seperti (blue gas) yang menjual Elpiji non subsidi dalam tabung 5 kg, menjualnya dengan harga sekira Rp20.900 per kg.
Pengamat Energi Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakari menyayangkan sikap pemerintah dan Pertamina yang menjual Elpiji 12 kg dengan harga yang jauh lebih murah dari yang dijual perusahaan swasta.
"Dengan Pertamina menjual dengan harga yang ternyata sangat murah dibanding swasta, ini terkesan lebih ke memonopoli perdagangan Elpiji. Sedangkan pihak swasta Blue Gas, menjual dengan harga Rp20.900 per kilonya. Sementara Pertamina masih menjual dengan harga Rp12.900 per kilonya," ujar Sofyano di Jakarta, Kamis (20/8/2015).
Menurutnya, Pemerintah harus menaruh perhatian penuh terhadap hal ini. Sebab, penetapan harga ini justru memiliki potensi opportunity loss yang besar dan ini berdampak pada kesehatan BUMN itu sendiri.
"Artinya ada kesengajaan untuk tidak menyehatkan BUMN. Secara UU perseroan, BUMN kan diharuskan meraup untung," paparnya.
Ia menegaskan, dengan obral harga Elpiji 12 kg tersebut tentu saja pihak swasta tidak akan mampu bersaing dengan BUMN. Jika harga jual Pertamina dikaitkan dengan keberadaan Pertamina sebagai BUMN yang punya fungsi sosial, rasanya ini juga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
"Contoh, BUMN Garuda Indonesia, selama ini menjual tiket penerbangannya rata-rata di atas harga jual tiket penerbangan pihak swasta kok. Jadi sudah pantas masyarakat golongan mampu di negeri ini berterimakasih kepada BUMN Pertamina karena sudah menjual Elpiji 12 kg kepada mereka dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang yang dijual badan usaha swasta," tutupnya.

Sumber :  http://economy.okezone.com/read/2015/08/20/19/1199544/harga-gas-elpiji-12-kg-pertamina-lebih-murah-dari-swasta

Pertamina Siapkan Elpiji Ukuran Baru

JAKARTA - Dirut PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengaku, tengah mempersiapkan elpiji dengan ukuran baru. Peluncuran tabung elpiji dengan berat baru ini masih dipersiapkan infrastrukturnya.
Dwi menuturkan, nantinya elpiji dengan muatan baru ini sebagai upaya memberikan pilihan kepada masyarakat. Saat ini, untuk elpiji Pertamina baru menyediakan ukuran 3 kilogram (kg) dan ukuran 12 kg.
"Kita sedang pelajari agar ada pilihan yang lebih banyak bagi masyarakat jadi itu salah satu yang kita pikirkan. Sekarang ini sedang kita siapkan berbagai hal infrastrukturnya sehingga nantinya kalau memang ini akan kita launching jangan sampai ada image yang tidak benar," kata Dwi di Kantornya, Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Mengenai berat atau kapasitas elpiji baru ini, Dwi mengaku masih mengkaji kapasitas yang benar-benar bisa dinikmati oleh masyarakat. Sedangkan waktu peluncuran, Dwi menuturkan, Pertamina saat ini tengah fokus mempersiapkan infrastrukturnya.
"Infrastruktur harus kita siapkan dulu misalnya kan tabungnya harus kita siapkan kan gitu. Nanti kalau persiapannya sudah oke baru kita sampaikan," tandasnya.


Sumber :  http://economy.okezone.com/read/2015/09/09/19/1211213/pertamina-siapkan-elpiji-ukuran-baru

Elpiji 5,5 Kg Sasar Penghuni Apartemen

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) tengah memfinalisasikan gas elpiji dengan ukuran baru, yaitu sebesar 5,5 kilogram (kg). Finalisasi tersebut dilakukan agar pada saat peluncuran masyarakat benar-benar mengetahui ukuran baru gas yang dijual Pertamina.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, sasaran penjualan gas elpiji ukuran 5,5 kg ini lebih kepada para penghuni apartmen.

"Pertama kami ingin jelas untuk penghuni apartemen yang tidak ada jaringan pipa gas. Kalo bawa 12 kg berat, 3 kg bukan kelasnya," kata Bambang di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (11/9/2015).

Bambang melanjutkan, penjualan gas Elpiji ukuran 5,5 kg ini juga sebagai alternatif penggunaan bagi masyarakat yang agak mampu beralih dari pemakaian gas Elpiji 3 kg.

"Ini pesaing kami jual 5,5 kilo blue gas kan mahal. Ini untuk narik yang 3 kg yang agak mampu. Karena bicara pasarnya," tambahnya.

Mengenai pemasarannya, Bambang menuturkan, gas elpiji ukuran baru ini akan diterapkan seperti penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru atau Pertalite. Yang mengusung konsep tidak mesti untung besar.
"Di kota besar dulu selain Jakarta, kasih saya waktu dulu," tandasnya.



Sumber :  http://economy.okezone.com/read/2015/09/11/19/1212453/elpiji-5-5-kg-sasar-penghuni-apartemen

Pertamina segera luncurkan elpiji 5,5 kilogram seharga Rp 80 ribu

PT Pertamina (Persero) bakal segera meluncurkan elpiji 5,5 kilogram. Rencananya, elpiji nonsubsidi itu dijual Rp 80 ribu per tabung.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang, Jakarta, Jumat (11/9).
"Sabar dulu lah, tunggu bulan depan. Nanti kan juga diumumkan. Yang pasti minggu depan kami akan keluarkan," ujarnya.

Saat ini, Pertamina masih melakukan survei fisik produk terbaru tersebut. Semisal, pilihan warna atau bentuk tabung yang bisa diterima masyarakat.
"Saya lagi survey, dari segi logo, orang itu senangnya logo apa? Terus warna, ada 3 pilihan fuschia, oranye atau purple. Itu masih survei, terus bentuk tabungnya, mau sedikit ramping atau gemuk. Ya kita coba nanti interaksi sama customer di lapangan," katanya.
Pastinya, lanjut Ahmad, target pasar elpiji 5,5 kilogram adalah masyarakat menengah.
"Ini lucu ya, ternyata pilihan male dan female itu berbeda. Tapi karena sasaran kita itu adalah ibu-ibu, jadi kami utamakan ke tiga warna tadi."


Sumber :  http://www.merdeka.com/uang/pertamina-segera-luncurkan-elpiji-55-kilogram-seharga-rp-80-ribu.html

Minggu, 19 April 2015

01 April 2015 

Harga LPG 12KG ditingkat Agen tmt 01 April 2015

Daftar harga ini adalah harga di agen yang mengambil ke filling plant dibawah ini dalam radius 60 km. Untuk pengantaran akan dikenai ongkos kirim :

 

Lokasi Filling Plant /
SPPBE / SPPEK
Harga Jualeks Agen
(incl. PPN)
(Rp/kg) (Rp / Tabung) **)
REGION I:
Indrapuri - NAD 12,242 146,900
Lhokseumawe - NAD 11,900 142,800
Langsa Timur - NAD 11,683 140,200
Tandem - Sumut 11,767 141,200
Tg Morawa - Sumut 11,767 141,200
Medan - Sumut 11,767 141,200
Simalungun - Sumut 11,883 142,600
Labuhan Batu Selatan - Sumut 11,883 142,600
Padang - Sumbar 12,333 148,000
Payakumbuh - Sumbar 12,183 146,200
Dumai - Riau 11,608 139,300
Pekanbaru - Riau 11,858 142,300
Tg Uban - Kepri (tanpa PPN) 11,592 139,100
Tg Uban - Kepri (dengan PPN) 12,800 153,600
Batam - Kepri (tanpa PPN) 12,075 144,900
Batam - Kepri (dengan PPN) 13,350 160,200
REGION II:
Jambi - Jambi 11,958 143,500
Palembang - Sumsel 11,792 141,500
Lubuk Linggau - Sumsel 12,042 144,500
Bengkulu - Bengkulu 12,283 147,400
Lampung - Lampung 11,608 139,300
Muntok - Babel 13,033 156,400
Sungai Liat - Babel 13,067 156,800
Ogan Ilir - Sumsel 11,792 141,500
REGION III:
Serang - Banten 11,608 139,300
Tangerang - Banten 11,750 141,000
DKI - Jakarta 11,750 141,000
Bekasi - Jabar 11,750 141,000
Bogor - Jabar 11,750 141,000
Kab. Bogor - Jabar 11,750 141,000
Karawang - Jabar 11,808 141,700
Sukabumi - Jabar 11,775 141,300
Cianjur - Jabar 11,867 142,400
Bandung - Jabar 11,833 142,000
Tasikmalaya - Jabar 11,925 143,100
Balongan - Jabar 11,600 139,200
REGION IV:
Cilacap - Jateng 11,600 139,200
Semarang - Jateng 11,608 139,300
Demak - Jateng 11,608 139,300
Kudus - Jateng 11,642 139,700
Pemalang - Jateng 11,725 140,700
Tegal - Jateng 11,775 141,300
Solo - Jateng 11,758 141,100
Boyolali - Jateng 11,767 141,200
Sleman - DIY 11,825 141,900
Bantul - DIY 11,825 141,900
REGION V:
Pamekasan - Jatim 11,708 140,500
Surabaya - Jatim 11,642 139,700
Gresik - Jatim 11,642 139,700
Sidoarjo - Jatim 11,642 139,700
Pasuruan - Jatim 11,675 140,100
Malang - Jatim 11,700 140,400
Kediri - Jatim 11,733 140,800
Tulungagung - Jatim 11,792 141,500
Ngawi - Jatim 11,858 142,300
Banyuwangi - Jatim 11,958 143,500
Denpasar - Bali 11,650 139,800
Lombok - NTB 12,950 155,400
REGION VI:
Pontianak - Kalbar 12,633 151,600
Banjarmasin - Kalsel 12,658 151,900
Balikpapan - Kaltim 11,975 143,700
Samarinda - Kaltim 12,100 145,200
REGION VII:
Makasar - Sulsel 11,850 142,200
Pare-pare - Sulsel 12,008 144,100
Palu - Sulteng 13,283 159,400
Kendari - Sul-Tenggara 13,650 163,800
Gorontalo - Gorontalo 13,908 166,900
Bitung - Sulut 14,033 168,400
REGION VIII:
Sorong - Papua 11,600 139,200

Sumber : http://www.pertamina.com/news-room/info-pertamina/pengumuman/harga-lpg-12kg-ditingkat-agen-tmt-1-april-2015/




























































































































































































































     

Di Malang Harga Elpiji 12 Kg Naik Rp 18.000/Tabung

Baru sekitar tiga bulan naik, harga elpiji 12 kilogram naik lagi Rp 1.500 per kilogram mulai 2 Januari 2015.
Kenaikkan harga elpiji 12 kilogram tersebut berpengaruh terhadap penjualan di tingkat agen.

Manajer pemasaran PT Gading Mas Indah, selaku agen elpiji di Kota Malang, Maret Sri Kusnandar mengatatakan kenaikkan harga elpiji 12 kilogram mencapai Rp 18.000 per tabung.
Sebelumnya, harga elpiji 12 kilogram dari agen Rp 116.000 per tabung. Sekarang, harga elpiji 12 kilogram Rp 136.000 per tabung.

“Itu harga dari agen, kalau di pengecer harganya bisa mencapai Rp 138.000 sampai Rp 140.000 per tabung,” kata Maret, Minggu (4/1/2015).

Dikatakannya, meski kenaikkan harga elpiji 12 kilogram baru berlangsung dua hari, penjulan elpiji di agen sudah terjadi penurunan.
Misalnya, penjualan elpiji di agen PT Gading Mas Indah. Biasanya, PT Gading Mas bisa menjulan 400-500 tabung per hari. Tetapi, sekarang hanya sekitar 300 tabung per hari.

“Beberapa pelanggan memilih stop dulu, setelah tahu harganya naik. Ada juga pelanggan yang ingin pindah dulu ke elpiji 3 kilogram. Kenaikkan kali ini memang terasa, karena baru tiga bulan naik, sekarang sudah naik lagi,” ujarnya. (sha)

Sumber :  http://www.tribunnews.com/regional/2015/01/04/di-malang-harga-elpiji-12-kg-naik-rp-18000tabung